Anak
usia dini berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi
teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa
kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi
mereka. Anak usia dini belajar banyak
dari perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial
pertama dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan
waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya.
Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak.
1. Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap Pembentukan
Kepribadian Anak
Sikap, kebiasaan dan
pola perilaku yang dibentuk selama tahun pertama, sangat menentukan seberapa
jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka
bertambah tua. Kenyataan tersebut menunjukkan pentingnya dasar-dasar yang
diberikan orang tua pada anaknya pada masa kanak-kanak. Dasar-dasar tersebutlah
yang akan dibawa sampai masa tua.
Tidak dapat
dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia sosialnya adalah
dalam keluarga. Di dalam keluarga untuk pertama kalinya anak mengenal aturan
tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua harus bisa
memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar nantinya bisa
berkembang dengan baik.
Kenyataan yang
terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap
anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut mengakibatkan
terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini biasanya terjadi
pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja.
Anak-anak kurang
mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena keduanya sama-sama
sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Sedangkan anak pada usia ini sangat
mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk perkembangan
kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal dengan seorang
pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh, belum tentu anak
mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya dari seorang pengasuh.
Anak yang ditinggal
kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja. Biasanya orang tua akan
merasa bersalah terhadap anak karena telah meninggalkan anak seharian. Sehingga
orang tua akan menuruti semua permintaan anak untuk menebus kesalahanya
tersebut tanpa berfikir lebih lanjut permintaan anak baik atau tidak untuk
perkembangan kepribadiaan anak selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua
akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah
dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak
suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan
melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak
tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya
perhatian dari orang tua.
Sedangkan
orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan
anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan
perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi
kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak
selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak
bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk
bersikap mandiri.
2. Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan Rendah Terhadap
Pembentukan Kepribadian Anak
Latar belakang pendidikan orang tua
mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua
yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan
segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua
yang berpendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak
dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak
khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang
berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang lain,
baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain.
Berbeda dengan orang tua yang mempunyai
latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua
kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua
yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana
anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya
mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik
untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk
suatu kepribadian yang kurang baik.
3. Pengaruh
Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah Keatas dan Menengah Kebawah
Permasalahan
ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi. Tanpa disadari
bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak pada anak. Orang tua
terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi permasalahan pada anak. Anak
usia prasekolah yang belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga
hanya akan menjadi korban dari orang tua.
Dalam
pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah
keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah berbeda.
Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam pengasuhannya
biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan
dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan kekayaan yang
dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi.
Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau pemenuhan
kebutuhan anak.
Anak
yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu
kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup
kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta
kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.
Sedangkan
pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara
pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi.
Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi
anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat diberikan.
Anak
yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala
kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang
mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres dalam
menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang lain.
Pada
kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi orang tua
yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat penting.
Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak. Sehingga anak
mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang Pencipta.